Mobil modifikasi memang menjadi tren yang semakin populer di Indonesia. Dampak positif dan negatif dari mobil modifikasi di Indonesia tentu memiliki dua sisi yang perlu dipertimbangkan dengan baik.
Dampak positif dari mobil modifikasi di Indonesia adalah meningkatkan kreativitas dan inovasi para pecinta otomotif. Menurut Dicky A. Marsanto, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), “Mobil modifikasi dapat menjadi ajang untuk para pemilik mobil mengekspresikan diri dan menunjukkan keahlian dalam mengubah tampilan mobil mereka.”
Selain itu, mobil modifikasi juga dapat meningkatkan nilai jual mobil tersebut. Menurut data dari Asosiasi Industri Otomotif (Gaikindo), mobil modifikasi memiliki potensi harga jual yang lebih tinggi dibandingkan mobil standar. Hal ini tentu menjadi dorongan positif bagi para pemilik mobil yang ingin berinvestasi dalam modifikasi.
Namun, di balik dampak positifnya, mobil modifikasi juga memiliki dampak negatif yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah risiko kecelakaan yang lebih tinggi akibat modifikasi yang tidak sesuai standar keselamatan. Menurut data dari Kementerian Perhubungan, mobil modifikasi memiliki tingkat kecelakaan yang lebih tinggi dibandingkan mobil standar.
Selain itu, dampak negatif dari mobil modifikasi juga dapat dirasakan melalui peningkatan polusi udara akibat emisi gas buang yang lebih tinggi dari mobil modifikasi. Dr. Ir. Retno Gumilar, pakar lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan bahwa “Modifikasi yang tidak sesuai standar emisi dapat menyebabkan peningkatan polusi udara, yang berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan.”
Dengan demikian, penting bagi para pemilik mobil yang ingin melakukan modifikasi untuk memperhatikan dampak positif dan negatifnya dengan seksama. Kreativitas dan inovasi tentu penting, namun keselamatan dan kelestarian lingkungan juga tidak boleh terabaikan. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang mobil modifikasi di Indonesia.